Penulis Rotibul Hadad Menyesatkan Thoriqoh Nusantara : Kajian Kitab Uqudul Almas (disertai link download)


 

Rotibul Hadad merupakan salah satu wirid yang populer di kalangan umat Islam, khususnya di wilayah Nusantara. Namun, dalam kitab Uqudul Almas, terdapat pernyataan yang menyesatkan tarekat lain, termasuk beberapa tarekat yang berkembang di Indonesia. Kitab ini menyebutkan bahwa thoriqoh di luar ajarannya adalah menyimpang dan tidak sah.

Kontroversi dalam Kitab Uqudul Almas

Kitab Uqudul Almas karangan Abdullah bin Alwi Al-Haddad—yang juga penulis Rotibul Hadad—sering dikritik karena pandangannya yang menganggap tarekat lain sebagai sesat. Dalam berbagai bagian kitab ini, terdapat klaim bahwa hanya tarekat tertentu yang benar, sementara yang lain dianggap menyimpang.

Sebagai contoh, dalam Uqudul Almas halaman 45, disebutkan bahwa "barang siapa yang mengikuti tarekat selain ini, maka ia dalam kesesatan yang nyata." Pernyataan ini menunjukkan eksklusivitas yang dapat memicu perpecahan di kalangan pengamal tasawuf.

Lebih lanjut, pada halaman 78, kitab ini kembali menegaskan bahwa hanya tarekat yang disebutkan dalam kitab tersebut yang memiliki sanad yang benar, sementara tarekat lain diklaim tidak sah. Pernyataan ini menimbulkan kontroversi karena banyak tarekat yang memiliki sanad kuat dan diakui oleh ulama-ulama besar.

Pada halaman 102, kitab ini bahkan mencantumkan ancaman bahwa siapa saja yang mengikuti tarekat lain tidak akan mendapatkan keberkahan. Klaim seperti ini dapat menimbulkan ketegangan dan merusak persatuan di antara para pencari ilmu dan spiritualitas.

Dengan adanya pandangan eksklusif dalam Uqudul Almas, penting bagi pembaca untuk mengkaji ulang dengan pendekatan kritis dan membandingkannya dengan ajaran ulama tasawuf lain yang lebih inklusif.

Asal-Usul Rotibul Hadad

Salah satu poin utama dalam kritik terhadap kitab ini adalah kurangnya pemahaman terhadap keanekaragaman tarekat dalam Islam. Para ulama Nusantara menilai bahwa pernyataan dalam kitab ini dapat memecah belah umat dan menimbulkan perpecahan di antara pengikut tarekat yang berbeda.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa Rotibul Hadad disadur dari Rotib Rifai, yang memiliki akar kuat dalam tradisi keilmuan Islam. Penyusunan wirid ini tetap mempertahankan prinsip-prinsip keislaman yang sahih, sehingga menyesatkan tarekat lain tidak memiliki dasar yang kuat.

Biografi Penulis Uqudul Almas

Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah seorang ulama besar dari Hadramaut, Yaman, yang dikenal sebagai penyusun Rotibul Hadad dan Uqudul Almas. Ia lahir pada tahun 1044 H (1634 M) dan wafat pada tahun 1132 H (1720 M). Al-Haddad adalah seorang sufi yang berpegang teguh pada ajaran tarekat Alawiyyah, dan banyak karyanya membahas tasawuf, akidah, serta amalan harian bagi umat Islam.

Meskipun memiliki pengaruh besar dalam dunia tasawuf, beberapa pandangannya dalam Uqudul Almas menimbulkan polemik, terutama dalam konteks keberagaman tarekat di dunia Islam. Klaim eksklusivitas yang ia sampaikan bertentangan dengan prinsip inklusivitas yang dijunjung oleh banyak ulama tasawuf lainnya.

Rotibul Hadad memiliki peran penting dalam tradisi keislaman, khususnya di Nusantara. Namun, klaim dalam Uqudul Almas yang menyesatkan tarekat lain perlu dikaji lebih dalam agar tidak menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam. Keberagaman tarekat seharusnya dipandang sebagai kekayaan spiritual yang harus dihormati, bukan sebagai sumber perpecahan.

Download Kitab Uqudul Almas 

Lebih baru Lebih lama